Minggu, 29 April 2012

KOMPAS.com - Badan organisasi sepak bola dunia (FIFA) menerbitkan Kode Etik baru untuk semua pemain dan pejabat sepak bola, termasuk perintah langsung menolak suap dan korupsi dalam pertandingan.

Namun Kode Etik tersebut masih akan disahkan dalam kongres tahunan FIFA bulan depan di Budapest, Hungaria.

Terdiri dari 11 prinsip dasar, Kode Etik tersebut sudah dikirimkan kepada 208 negara anggota FIFA.

Hal yang paling utama adalah mendesak semua keluarga FIFA untuk menolak dan mengecam semua bentuk suap maupun korupsi serta berperilaku etis dan bertindak dengan penuh integritas dalam semua situasi.

"Pelaksanaan dari prinsip-prinsip dalam Kode Etik adalah penting bagi FIFA dan misi organisasi tersebut," demikian bunyi dokumen FIFA, seperti dikutip kantor berita AP.

FIFA belakangan ini dibayang-bayangi dengan sejumlah praktek suap dan korupsi, di kalangan pemain sepak bola, wasit, maupun pejabatnya di sejumlah negara, yang mendorong pembentukan Satuan Tugas Transparansi.

Selain membahas Kode Etik baru, kongres tahunan di Budapest pada 24 dan 25 Mei juga akan membahas pembatasan usia tertua 72 tahun bagi calon untuk semua jabatan di FIFA.

Pembahasan lain menyangkut usul tentang sanksi baru atas pemain dan pejabat dalam bentuk melakukan pekerjaan sosial dan larangan bagi wasit serta petugas pertandingan, untuk mendapat uang tunai jika bertugas di turnamen internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar